Terbaru Paket Umroh Plus Cairo Mesir Kota Seribu Menara Alhijaz Indowisata

SEJARAH CAIRO MESIR, MASJID DAN UNIVERSITAS AL AZHAR | DESTINASI WAJIB KUNJUNG DI KOTA SERIBU MENARA

Mesir  baru  menjadi  kota  Islam ketika Umar bin Khaththab, khalifah kedua menggantikan  Abu  Bakar Ash Shiddiq berkuasa. Mesir  dapat  ditaklukkan  di  bawah  pimpinan  Amr Bin Ash RA pada tahun 641 M/ 21 H. Dengan dikuasainya Iskandariah suatu tanda bahwa seluruh Mesir sudah berada di tangan kaum Muslimin. Dimana sebelumnya selama kurang lebih 700 tahun di kuasai oleh Romawi. 

Bukti penaklukan atas Mesir adalah didirikannya Masjid Amr Bin Ash sebagai masjid pertama di Mesir sekaligus Masjid pertama di benua Afrika. Hingga kini Masjid ini masih terjaga dan digunakan sebagai tempat ibadah. 

Selanjutnya Amr bin Ash memindahkan ibu  kota baru ke Fusthat atau sekarang lebih dikenal dengan sebutan Cairo Lama. Fusthat di pilih sebagai ibu kota dengan pertimbangan adanya gunung Muqatham di sisi timur Fusthat membuat wilayah tersebut memiliki ‘perisai’ dari serangan musuh, aman dari ancaman luapan sungai Nil serta memudahkan kepentingan logistik karena wilayah itu dekat dengan daerah pertanian. 

Dinasti Fatimiyyah adalah Dinasti Syi’ah yang dipimpin oleh 14 Khalifah atau imam. Nasabnya diambil atas dasar legitimasi keturunan Rasulullah lewat jalur Fahtimah dan Ali bin Abi Thalib, Ismail anak dari Jafar Sidik. Wilayah kekuasaan Dinasti Fatimiyah meliputi Afrika Utara, Mesir, dan Suriah.
Dinasti ini berkuasa selama kurang lebih 262 tahun, dari tahun 909 hingga 1171 M. Dinasti ini yang didirikan oleh Ubaidillah Al-Mahdi (909-924 M) ini, dilatarbelakangi oleh melemahnya pengaruh Dinasti Abbasiyah di Bagdad Persia.  Sementara khalifah yang mengantarkan pada kejayaan Mesir adalah Khalifah Abu Mansur Nizar al-'Aziz Billah (975 M-996 M) yaitu khalifah kelima.

Bermula ketika Khalifah Al-Mu'iz li Dinillah atau khalifaah keempat (953-975 M) berniat melakukan ekspansi ke Mesir. Beliau mengutus panglima Jawhar Al Khalil As Siqili untuk menaklukkan Mesir di tahun 969 M. Sebagai bukti penaklukannya maka didirikanlah masjid Al Azhar di tahun 970 M. Masjid ini selesai di bangun pada Ramadhan tahun 972 M dan peresmiannya di tandai dengan di laksanakannya shalat Jumat berjamaah.  

Pada tahun 973 M, Al-Mu'izz memindahkan istana dan ibu kota Fatimiyah ke Al Qahirah, kota yang baru didirikan. Al Qahirah atau kemudian dikenal dengan sebutan Cairo yang berarti Kemenangan.

Masjid Al Azhar pada mulanya bernama Masjid  Jami' Al-Qahirah (masjid Kairo). Tidak dapat diketahui secara pasti mengapa Masjid Al-Qahirah berganti nama menjadi Masjid Al-Azhar. Menurut sebagian sejarawan, penamaan masjid tersebut berawal dari usulan wazir ( penasihat ) Khalifah Al-Aziz Billah yang bernama Ya'kub bin Saniyah Qura'ah. Usulan tersebut dinisbatkan dengan nama istana khalifah Al-Qhusur Al-Zahirah  yang dikaitkan sebagai penghormatan kepada Fatimah Al-Zahrah (putri Nabi Muhammad SAW). Az-Zahrāʾ sendiri berarti "yang bersinar"

Gaya arsitektur dari Masjid Al Azhar ini kaya akan pengaruh Islam yang memadukan pilar, menara dan kubah. Perpaduan antara arsitektur  Masjid Ibnu Tulun dan Masjid Nabawi. Masjid Ibnu Tulun atau Masjid Al-Madyan adalah masjid tertua kedua Kota Kairo dan di Mesir.  Masjid ini dibangun antara tahun 876-879 M oleh Ahmad Ibnu Tulun, gubernur Mesir di bawah kekuasaan Dinasti Abbasiyah. Meski dibangun pada abad ke-9, Masjid Ibnu Tulun sampai sekarang masih terawat baik dan menjadi salah satu bukti kejayaan Islam di Mesir, dimana arsitekturnya dipengaruhi oleh Masjid Samarra di Bagdad Persia.

Itulah mengapa Cairo disebut juga dengan "Kota Seribu Menara" karena banyaknya menara dan kubah di kota ini. 

Al Aziz mendorong agar Masjid Al Azhar tak hanya sebagai tempat ibadah, namun juga sebagai tempat untuk mempelajari agama Islam. Hingga akhirnya pada tahun 989 M, masjid ini perlahan berkembang seiring berdirinya lembaga pendidikan syariat Islam. 

Sepeninggal Al Aziz, Khalifah Al-Hakim berhasil mendirikan Darul Hikmah, yang lama kelamaan berkembang menjadi pusat pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan yaitu Al Azhar. Al Azhar sebagaimana nama masjid  lantas berkembang menjadi universitas tertua di dunia dan  menjadikan Cairo sebagai destinasi para cendekiawan muslim untuk menimba ilmu.  Universitas Al-Azhar merupakan lembaga pendidikan tinggi, sekaligus menjadi bukti sejarah peradaban Dinasti Fatimiyah dalam pengembangan pendidikan dan menjadi menjadi kiblat pendidikan Islami.

Di tangan Al Hakim pula Dinasti Fatimiyah mulai mengalami kemunduran karena sikapnya yang terkenal arogan. Namun patut dicatat bahwa kontribusi Dinasti Fatimiyah terhadap peradaban Islam sangat besar, baik dalam kehidupan masyarakat dan sistem administrasi, maupun dalam pengembangan ilmu pengetahuan, seni buadaya dan arsitektur. Masjid Al Azhar yang berada di komplek  Universitas Al-Azhar, menjadi masjid Islam tertua yang wajib anda kunjungi saat berada di Cairo.

Alhijaz Indowisata mengajak anda mengunjungi jejak kemasyhuran Dinasti Fathimiyyah dalam PAKET UMROH PLUS CAIRO MESIR | KOTA SERIBU MENARA | ALHIJAZ INDOWISATA. Paket umrah ini dirancang khusus untuk memberikan pengalaman ibadah yang lebih mendalam dan berkesan. Dengan mengunjungi kota bersejarah Cairo dan merasakan sensasi perjalanan dengan kereta cepat antara Mekkah-Madinah, Anda akan mendapatkan lebih dari sekadar umroh biasa. Mari bergabung bersama kami dan rasakan pelayanan premium yang akan membuat perjalanan spiritual Anda semakin sempurna.

Kunjungi website https://officialalhijazindowisata.com untuk detail info perjalanan umroh anda di bulan April ini. Daftar segera dan hubungi kami untuk mendapatkan penawaran terbaiknya.

6281927445039

Tag :