UMROH PLUS THAIF BONUS KERETA CEPAT FASILITAS HOTEL BINTANG 5 PESAWAT TAKE OFF MADINAH BULAN DESEMBER

HALIMAH AS SA'DIYAH 

Halimatus Sa'diyah atau Halimah As Sa'diyah  adalah ibu susuan Nabi Muhammad SAW. Dia berasal dari bani Saad, Kabilah Hawazin, suku yang tinggal di satu dusun di kota Ta'if Arabia.Suaminya, adalah Harits bin 'Abd al-'Uzza dan dijuluki Abu Kabsyah 

Adalah satu kebiasaan pada masyarakat Arab kuno orang tua akan  menitipkan anaknya kepada wanita-wanita yang tinggal di dusun pedalaman. dengan harapan anak-anak mereka  akan mendapatkan lingkungan yang baik dan mempelajari bahasa Arab yang baku dan murni.

Pada saat itu sedang terjadi paceklik karena musim kering berkepanjangan yang menyebabkan gagal panen. Halimah dan suaminya serta perempuan-perempuan dari Thaif berusaha mencari penghidupan dengan pergi ke kota Mekkah  berharap mendapatkan rejeki dari  menawarkan diri sebagai ibu susuan dengan imbalan tertentu.

Ketika teman-teman wanita Halimah As Sa'diyah telah mendapat anak untuk di susukan, Halimah belum mendapatkan anak yang akan di ambilnya. Hingga tinggal satu-satunya yang tertinggal. Yang teringgal ini adalah seorang anak yatim, yang teman-temannya khawatir tidak mendapatkan upah yang sesuai jika merawatnya.. 

Halimah lantas mengambil anak ini. Namanya Muhammad. Ayahnya, Abdullah bin Abdul Muthalib yang telah wafat ketika bayi ini masih dalam kandungan ibunya Aminah binti Wahb. Keluarga ini  merupakan keturunan penjaga Ka'bah yang terhormat Bani Hasyim

Ketika Halimah memutuskan mengambil Muhammad, keajaiban demi keajaiban terjadi dalam hidupnya. Air susu Halimah yang tadinya  hanya sedikit,  bahkan dalam berbagai riwayat dikatakan air susunya mengering)  tak cukup untuk menyusui bayinya, tiba-tiba menjadi melimpah.

Hewan unta  kendaraan dalam perjalanan Thaif Mekkah yang kurus kering tiba-tiba menjadi gesit dan kuat sehingga mampu menyusul rombongan wanita-wanita dari kabilahnya yang telah berangkat terlebih dahulu.

Muhammad  kerap dipanggil sebagai Ibnu Kabsyah, alias Muhammad anak Kabsyah. Sejak bayi Muhammad telah berlaku adil. Ia tak mau mengambil jatah saudara sepersusuannya yang kala itu juga masih menyusu yaitu Abdullah bin al-Harits. Sementara saudara sepersusuannya yang lain adalah  Anisa binti al-Harits.

Setelah dua tahun tinggal di tengah Bani Sa'ad, Kabilah Hawazin, Muhammad kecil harus di kembalikan ke Ibundanya. Halimah dan suaminya mengantarkannya ke Mekkah. Namun saat itu di Mekkah sedang terjadi wabah kolera. Dan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan Muhammad, akhirnya Muhammad diijinkan ibunya untuk kembali di rawat oleh Halimah As Sadiyah.

Muhammad tidak pernah merepotkan atau menyusahkan keluarga ibu susunya.  Bahkan Muhammad mengubah kehidupan keluarga ibu susunya yang semula serba sulit, menjadi berkecukupan  dan penuh berkah.

Suatu saat ketika Muhammad  tengah berada di bawah pengasuhan Halimah, terjadi sebuah peristiwa yang kemudian dikenal dengan  "Syaqq al-Shadr" (pembelahan dada Nabi SAW). Dikisahkan seorang  laki-laki berpakaian serba putih mendatangi Muhammad yang sedang bermain. Kemudian pria itu membelah dada Muhammad dan mengambil gumpalan berwarna hitam dalam dadanya. Ia kemudian mencuci gumpalan hitam itu  dalam sebuah bejana  emas dan meletakkan kembali ke dalam dada

Saudara sepersusuan Muhammad menyaksikan peristiwa tersebut dari lembah dekat rumah mereka. Menjadi  menjadi ketakutan dan berlari memberi tahu Halimah kejadian yang baru saja menimpa Muhammad.

Halimah menjadi sangat khawatir akan keselamatan Muhammad. Lantas, dia membawa Muhammad ke pendeta untuk menceritakan peristiwa yang baru saja terjadi. Sang pedeta mengingatkan  untuk menjaga Muhammad dengan baik karena kelak Muhammad akan menjadi pemimpin yang agung. 

Khawatir akan keselamatan Muhammad, akhirnya di usia 5 tahun Muhammad di kembalikan kepada ibunya di Mekah.

Bertahun -tahun kemudian, Muhammad telah tumbuh dewasa. Muhammad kini menjadi seorang pedagang, mengikuti jejak kaumnya. Julukan  yang di sandangnya adalah Al Amin, Muhammad yang jujur, Muhammad yang benar

Halimah sangat menyayangi dan menghormati Nabi Muhammad SAW. Suatu hari, Halimah as Sa'diyah menemui Nabi di kediamannya Saat itu Nabi Muhammad telah menikah dengan Siti Khadijah.  Ia menceritakan kesulitan yang dialaminya. Tak menunggu lama, Muhammad dan Khadijah menghadiahkan beberapa ekor kambing dan unta unuk Halimah.

Di awal masa penyebaran Islam, saat Nabi Muhammad sangat sulit di temui karena ancaman dan tekanan dari kaum Quraisy, Halimah bersama suaminya berusaha  menemui Nabi Muhammad SAW  untuk menyatakan ke-Islaman-nya. Mereka berdua pun bersyahadat.  Namun, ada satu riwayat yang menyebutkan bahwa Halimah dan suaminya bersyahadat bukan langsung  di depan Nabi.

Dikisahkan pertemuan Muhammad SAW dengan ibu asuhnya ini terjadi  lagi pada saat Muhammad telah diangkat menjadi Nabi. Kala itu, terjadi perang Hunain, Authas dan perang Tha'if, yang melibatkan kabilah Hawazin.

Di akhir tahun ini, Alhijaz Indowisata menghadirkan Paket UMROH PLUS THAIF BONUS KERETA CEPAT | FASILITAS HOTEL BINTANG 5 |  PESAWAT TAKE OFF MADINAH | BULAN DESEMBER  yang akan mengajak anda menutup tahun dengan segala doa dan puja puji di Baitullah. Mari bulatkan tekad ke tanah suci bersama Alhijaz Indowisata mitra perjalanan umrah dan haji yang terpercaya.

Buktikan kelebihan dan keunggulan layanan Alhijaz Indowisata yang telah berpengalaman sejak tahun 2000. Reputasi ini merupakan jaminan akan komitmen untuk melayani tamu-tamu Allah dengan sepenuh hati. Ribuan jamaah telah kami berangkatkan dalam paket umrah maupun haji plus/haji khusus, dengan tingkat kepuasan yang sangat tinggi. Perjalanan ibadah Anda bersama kami tidak hanya sekadar aman, tetapi juga penuh kenyamanan dan ketenangan, memastikan Anda dapat fokus sepenuhnya pada ibadah. Mari bergabung dan rasakan pelayanan istimewa terbaik yang kami tawarkan.

Kunjungi https://officialalhijazindowisata.com/ untuk detail info aneka pilihan paket umroh yang menarik dari Alhijaz Indowisata.

Hubungi kami untuk pendaftarannya. 

6281927445039

Tag :